Sabtu, 03 Mei 2014

Keliling Kuala Lumpur Bersama Keluarga ala Semi Backpacker, 25-27 April 2014


Malaysia "Trully Asia"


Perjalanan kali ini adalah perjalanan keluarga.

Diawali dengan iseng browsing di bulan November 2013, eh akhirnya ngbuka link AA terus iseng lihat tiket ke Kuala Lumpur...jreeeeeng nemu tiket Jkt-KL per orang cuma 99 RIBU RUPIAH aja..lanjut nanya kakak, adik, BoNyok sapa tau ada yang tertarik yo wis akhir jadi lah aq, Kakak, Adik, en kedua keponakan aq yang masih SD deh yang jalan. Tapi nanti dulu tiket pulangnya berapaaa? searching lagi untuk tgl 25 - 27 April 2014 tiket JKT-KL Rp 99.000,- sedangkan KL-JKT sekitar Rp. 298.000,-

Booking 5 tiket PP JKT-KL-JKT + 5 insure travel protection + 1 tiket menambah 20 kg bagasi + taxes, dll totalnya Rp. 3.050.000 sajaaah..

Tiket udah, selanjutnya booking hotel via booking.com akhirnya setelah melalui pertimbangan jam pulang kami yang jam 07.00 wktu KL dan harus tiba 2 jam untuk boarding time di bandara akhirnya kami memutuskan untuk mencari hotel di sekitar stasiun KL Sentral, karena disinilah terdapat bus yang akan mengantar jemput kami ke bandara LCCT yaitu AEROBUS (www.aerobus.my) yang sudah standby di KL Sentral dari jam 02.45 wktu KL, dan atau SKYBUS (www.skybus.com.my) yang sudah ada di KL Sentral dari jam 03.00 wktu KL.

Akhirnya dapat hotel yang dimaksud yaitu hotel Metro Hotel. Untuk 1 kamar 2 Bed besar (untuk 4 orang + plus anak dibawah 11 th) tanpa breakfast selama 2 Malam dapat seharga RM 370, yaaah so so sih..ga murah ga mahal, tapi dekaaaaat sekali dengan pusat transportasi di KL yaitu stasiun KL Sentral dan sta.Monorail cuma 5 menit jalan kaki.

Menunggu waktu dari November 2013 ke April 2014 itu sesuatu ya..apalagi untuk anak-anak. Keponakan aq beberapa kali nanya kapan ya Binda (tante) jalan ke KL dah ga sabar ney..

Eh ternyata om aq tau kami akan ke KL dia juga tertarik mo ikut, ga masalah dapat tiket di harga berapa en nambah kamar, akhirnya beliau dapat tiket PP JKT-KL-JKT sekitar 1,1 juta (incl.taxes + insurance & no bagage) sedangkan 1 kamar untuk 2 malam dengan 2 bed di Metro Hotel seharga RM 230.

Akhirnya tanggal 25 April 2014 tiba.

Day 1, Jumat 25 April 2014

Pagi-pagi jam 08.00 wib kami berenam berangkat dari rumah menuju terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dengan menyewa angkot (nunggu 2 taksi kelamaan) ke terminal bus Rawamangun untuk naik bus Damri. Wow maceeettttt....untung ga terlalu jauh terminalnya sekitar 30 menit perjalanan

 

Tiba di Bandara Soetta masih kepagian sekitar jam 09.30 wib sedangkan pesawat take off jam 11.30 wib. Imigrasi dan lain-lain lancar dan cepat ga ada masalah. Dan pesawat AA nya on time so tiba di LCCT juga on time sekitar 14.30 wktu KL

Imigrasi di LCCT itu luar biasa antreeeeee...dah tau rame ya eh loket yang dibuka awalnya 5 loket tiap loket 2 petugas trus makin rame koq loketnya malah tinggal 2, tapi pas mo sampe loket baru deh dibuka 3 loket lagi. Sekitar 1 jam cuma untuk antri imigrasi.

Kelar imigrasi akhirnya Welcome to Malaysia.....

Selagi berjalan menuju pintu keluar ternyata kami melihat disebelah kiri ada counter penjualan tiket aerobus dan skybus. Akhirnya kami memutuskan naik aerobus yang lebih murah sedikit seharga RM 8 untuk dewasa dan RM 4 untuk anak-anak. 



Kepala dah pusing akhirnya kami memutuskan makan siang di resto Taste of Asia dekat pintu masuk LCCT. Kami memesan Nasi Lemak, spaghetti, minumannya Milo dingin, jus jeruk en air mineral seharga RM 94 (kurs 1 RM = Rp 3.500) untuk ber-6..ehm lumayan juga harganya.. Menurut aq sih harganya cukup mahal untuk rasa yang "biasa"..






Ternyata terminal bus nya berada di sebelah pintu keluar resto. Kebetulan seat bus pas banget untuk kami berenam meski kami harus duduk terpisah-pisah.





 
Sekitar 45 menit perjalanan akhirnya kami sampai ditujuan akhir bus yaitu Stasiun KL Sentral. Bertanya tentang alamat dengan penduduk lokal itu bikin cape hati, banyak yang ga tau alamat or memang ga peduli ya...akhirnya kami bertanya dengan petugas bus yang sudah cukup tua sepertinya dari etnis Tiongkok dan syukur banget beliau tau lokasi alamat hotel kami.

Metro Hotel tempat kami menginap ternyata lokasinya tinggal ngikutin pedestrian ke arah luar terminal bus..lurus aja trus ada lampu merah nyebrang setelah itu ada rumah makan dilorong mirip warung makan kaki lima, trus masuk lorong itu lanjut dikit eh sampe deh..persis disamping kanan rumah makan India. Cuma 5 menit jalan santai dah sampai.


Sekitar jam 17.00 waktu KL tiba juga di Metro Hotel, check in agak menunggu lama karena kata petugasnya kamar belum siap. Setelah membayar full 2 kamar sesuai yang dipesan di booking.com eh ternyata ada biaya jaminan kunci seharga RM 20 per kamar tapi nanti pada saat check out bisa diambil lagi.

Hotel Metro ini ga besar tapi bersih, dan nyaman.

Akhirnya bisa istirahat juga, mandi dan istirahat sebentar, selanjutnya sekitar jam 18.30 (di KL jam segini masih terang) kami berencana mau ke Petronas Tower dengan naik Monorail.
  





Ga nyangka hotel kami ini strategis banget, terletak diantara stasiun KL Sentral (ada LRT, Commuter, terminal bus ke bandara) dan stasiun monorail en banyak banget resto. Tapi, menurut info yang aq dengar sih disini harus ekstra hati-hati, memang sih hotel ini terletak di komunitas etnis India dan ada beberapa bar-bar kecil tempat penjualan miras.


 Beli tiket berbentuk koin plastik berwarna biru bisa di loket atau pun di mesin untuk ke Stasiun Bukit Nanas (stasiun monorail terdekat dengan Petronas Tower) dari KL Sentral cuma seharga RM 2 per orang..




 
Monorail nya on time cuma terdiri dari 2 gerbong ramai dan pandat tapi bersih dan nyaman. 


Setiba di Stasiun Bukit Nanas kami menyebrang jalan dengan menekan tombol menyebrang di lampu lalu lintas, just info di KL ini ternyata tombol-tombol penyebrangan di lampu Lalin jarang yang berfungsi. Setelah menunggu sangat lama koq lampu penyebrangan ga berwarna hijau juga, mana di persimpangan ini mobil-mobilnya semerawut..akhirnya kami terpaksa nyebrang meski di zebra cross tapi agak deg2an juga..

Berjalan kaki di trotoar kami kira bakal safe eh ternyata banyak juga motor lewat trotoar. Sekitar 20 menit jalan kaki dengan sedikit-sedikit berhenti, maklum bawa anak kecil..akhirnya kami sampai juga di Petronas Tower.

Banyak banget turis berfoto di depan Petronas Tower, tapi kami sudah puas-puasin berfoto di Lampu merah sebrang jalan yang menuju Petronas karena dari sini kami anggap lebih enak dan sepi..



Gedungnya cantik ini lebih indah kalau dilihatnya malam hari karena dengan adanya lampu-lampu yang menyinari gedung jadi warna silvernya kelihatan sekali kilaunya..


Masuk dalam tower (sayang ga bisa naik karena sudah malam) terlihat ada 2 mobil balap bertengger diatas, ga bisa dilewatkan begitu aja ney..lanjut deh para narsis untuk berfoto..xixixi


Keluar gedung ternyata ada taman yang ramai orang yang menyaksikan tarian air mancur yang berwarna-warni, yaaa mirip di Taman Monas sih..disini kami ga berlama-lama karena sudah terasa lapar..

Balik ke hotel dengan menggunakan monorail lagi di stasiun Bukit Nanas dengan harga tiket yang sama, pas di stasiun Pudu Raya naik deh seorang mba2..si mba negor ade aq karena mendengar logat Bahasa Indonesia ternyata dia orang Jakarta juga tapi dah lama bekerja di KL tepatnya di Salon di Berjaya Square lt.6 kalo ga salah namanya mba Siti orang Kebon Melati Tanah Abang. Kebetulan dia menemani kami mencari makanan di sekitar Hotel, makan malam di restoran Nasi Kandar Al-Baik, kami memesan Soup Tom Yam seafood, nasi kandar (ga recommended), nasi goreng USA (ini enak kata kakak aq), Soup kambing, mie goreng, minumnya teh O (es teh tanpa susu kalo bilang es teh pasti di KL dikasih susu alias jadi es teh tarik), jus alpukat, kalo ga salah untuk kami bertujuh habis sekitar RM 79..







Balik hotel mampir dulu ke mini market yang diatasnya terdapat losmen penginapan yang cukup terkenal dikalangan backpacker tapi kalau keluar pagi or subuh hati-hati agak rawan. Belanja air mineral, teh tarik+kopi instan dan sedikit permen didalam toples untuk oleh-oleh.

Sampai hotel tepar setepar teparnya.

Day 2, Sabtu tanggal 26 April 2014

Bangun pagi-pagi sekitar 05.30 waktu KL itu tuh masih gelap banget, tapi kami harus bangun karena mau berangkat ke Batu Caves tempat ibadahnya umat Hindu di daerah Selangor.

Berhubung hotel kami tidak menyediakan sarapan pagi jadi kami sengaja membawa mie goreng instan dari Jakarta yang kami masak didalam kettle (teko pembuat air panas hotel), lumayan cukup mengganjal perut.

Jam 07.00 kami ke stasiun KL Sentral menuju Stasiun Batu Caves, Stasiun KL Sentral itu cukup besar dan modern, untuk ke Batu Caves tiket yang dibeli adalah tiket commuter seharga RM 2 untuk dewasa dan RM 1 untuk anak-anak.







Perjalanan yang ditempuh lumayan juga karena terhitung keluar kota sekitar 30 menit lebih deh kayanya..tapi ga terasa karena commuternya on time, dingin dan bersiiiiiihhhh sekali. 


Sayang sekali vandalisme tidak mengenal negara, disini juga terlihat sisa-sisa vandalisme di kaca commuter.

Setiba di Batu Caves, kami disambut dengan patung besar yang mirip Hanoman tapi berwarna Hijau didekatnya terdapat tempat peribadatan. 

 
Masuk kedalam lagi kami disambut pedagang yang berjejer menawarkan souvenir dan makanan khas India.

Untuk menuju Caves kami disambut patung besar dewa Siwa yang berwarna emas dan didepannya terdapat area yang luas dan dipenuhi oleh burung merpati. 

 
Dibelakang patung siwa ini terdapat tangga yang jumlahnya sekitar 272 anak tangga menuju Gua peribadatan. 


Nah kebetulan seminggu sebelum kami ke KL temen aq ada yang di KL dan dia menyarankan untuk membeli oleh2 di toko sebelah kanan sebelum tangga untuk naik ke gua. Ternyata disini jauh lebih murah..mending beli disini tapi jangan lupa ditawar ya..

Puas berfoto dan berkeringat ria akhirnya kami kembali ke KL, dengan commuter lagi dan tarif yang sama. Rencananya kami akan ke Central Market dan Petaling street untuk belanja oleh-oleh tapi sebelumnya kami makan siang dulu di Burger King di KL Sentral. Di banner depannya sih ada Burger Ninja yang mana bun (roti) nya berwarna hitam, sayangnya pas sudah dibayar si mas-nya bilang roti hitamnya habis...huuuuu akhirnya diganti yang biasa deh. Rasanya? Untuk burger sih sama ya..tapi untuk saosnya bedaaaa..ga pedes. Kayanya sih untuk makan siang ini untuk ber-6 habis RM 100 lebih sedikit deh..



Setelah kenyang baru deh berasa mau ke buang air kecil, setelah mencari-cari akhirnya ketemu toilet di ujung sebelah kanan ternyata antriannya panjaaaang, ga jadi deh akhirnya keluar dan menemukan manisan mangga (mirip spti pas di Bangkok) yang dicampur serbuk yang rasanya manis, asin dan sedikit pedas seharga RM 2-3.


Lanjut naik LRT untuk menuju Central Market sebenarnya sih bisa naik bus en malah katanya bisa jalan kaki juga..tapi tiket LRT nya murah sekitar RM 1 en lebih nyaman.

Central Market ini nyaman dan bersih, sayangnya harga barang yang dijual jauh lebih mahal dibanding di Toko Ibu India di Batu Caves..jadi saran aq mending beli souvenir di Batu Caves kalo ga ke Petaling. 


Akhirnya kami beli coklat aja di Choc Boutique tapi yang di toko, penjualnya ramah nawarin tester dan ngasih saran untuk milih coklat yang mana. Harganya sih cukup murah koq..





Disamping Central Market terdapat jalan yang banyak terdapat penjual souvenir juga tapi harganya masih murah di Ibu India yang di Batu Caves..


nah melalui jalan ini kami melanjutkan ke Taman Merdeka dimana terdapat tiang bendera yang tinggi (sayang ga sempet foto didepannya) dan KL City Gallery. 




Nah di sini ini ada logo merah besar I Love KL yang fenomenal..sebenarnya sih ga ada apa-apa di logo itu cuma menandakan kalo kita itu pernah ke KL aja sih. KL City Gallery sendiri pun isinya cuma tentang kota KL..biasa aja sih..kami masuk kesini cuma minta peta KL, nyari wifi gratis en ngadem doank..hahahaha




Rencananya dari Taman Merdeka mau ke Petaling street tapi apa daya puaanaasnya poll akhirnya balik deh ke hotel, kebetulan aq isenk2 nemu jalan pintas ke stasiun terdekat yaitu stasiun Mesjid Jamek, sempet foto dengan background Mesjid Jameek nya tapi sayangnya ga masuk ke Mesjidnya. 



Di samping stasiun ada penjual kue cucur alias bakwan seharga RM 2 trus ada kerupuk juga en minuman yang harganya sama.


Kembali ke Hotel kami beristirahat untuk packing dan bersiap untuk makan alam di Jl Alor.

Malamnya dengan menggunakan monorail lagi kami berencana makan malam di Jl. Alor dan turun di stasiun Bukit Bintang. Harga tiketnya ga sampai RM 2 tapi lupa berapa tepatnya.

Sesampainya di stasiun Bukit Bintang kami menyempatkan mampir ke Mall Sungai Wang, cuma nyari tambahan coklat en sempet beli sepatu Vinci..Mall ini sih mirip dengan Mall yang ada di Jakarta cenderung kecil sih seperti Arion Plaza.

Perut dan keroncongan, rencana awal pengen nyobain makan malam di Jl Alor, masalahnya kami bertanya dengan penduduk lokal disana banyak yang ga tau..sepertinya visit Malaysia 2014 ga didukung sama penduduk lokal deh..buktinya mereka koq terkesan ga welcome sama turis meski dari Indonesia..justru turis kaya kami lah bisa nambah devisa mereka.

Setelah bertanya-tanya kebeberapa orang lokal dengan bahasa Indonesia, Melayu sedikit bahkan nanya pakai bahasa Inggris pun mereka menggelengkan kepala..tadinya mo pakai GPS di HP eh HP yang ada pulsa internetnya lowbatt liat peta koq ga jelas ya arah en nama jalannya...hampir nyerah eh ketemu sama beberapa polisi yang lagi duduk-duduk merokok akhirnya kami mendapat petunjuk yang jelas dan ketemu deh ternyata dekat banget...dibelakang Mall Sungai Wang lewat jalan kecilnya..ternyata lagi ada pembangunan MRT makanya jalannya ketutup seng pantes di peta ga keliatan.



Celingak-celinguk nyari penjual ice cream Turkey yang memang para bocil (keponakan) tuju di KL akhirnya ada ga jauh dari papan nama jalan Alor di sebelah kanan jalan. Harganya 1 scoop sekitar RM 5

Rasanya sih biasa aja, setau aq kalo ice cream turkey tuh ada atraksinya tapi koq ini ga ada ya..? 



Lanjut mencari resto yang halal eh akhirnya menemukan tukang kacang chesnut yang aq suka, ga jauh dan masih sederetan dengan ice cream. Lupa harganya berapa kayanya sih RM 10..wuiih aq doyan banget ney kacang sebenarnya sih tepatnya bukan kacang tapi biji kayanya deh.. :)
 

Ice cream Turkey udah, chesnut udah tapi makan malam belum..resto sih banyak tp mata kami sih dah lirik sana sini nyari resto yang halal..dan kami berhasil menemukannya meski ga ada tulisan halalnya tapi kami tanya ke mba yang menawarkan dipinggir jalan menurut dia sih halal dan karena dapurnya didepan resto kami bisa liat yang masaknya berjilbab jadi Bismillah aja deh..lagian hasil dari browsing banyak yang merekomendasikan resto ini. Namanya Restoran Mook Thai Food.. Disini kami memesan Tom Yam Seafood yang medium, 1 porsi kangkung, nasi goreng, ayam goreng pandan wangi (ini recommended), cumi goreng tepung, minumnya 2 es jeruk dan 4 es teh..kira-kira untuk makan malam ini kami menghabiskan lebih dari RM 100






Kenyang makan akhirnya kami kembali memutuskan untuk balik ke hotel. Namun mampir dulu ke Sungai Wang Mall. Sempet beli sepatu yang hits produk Malaysia sih..mumpung diskon..xixixi
 

Puas belanja akhirnya kami kembali ke hotel untuk packing karena pesawat pagi jadinya kami memutuskan untuk naik bus dari KL Sentral yang paling pagi, sekitar jam 03.40 waktu KL.

Day 3, Sabtu tanggal 27April 2014

Masih mengantuk pukul 02.00 pagi kami bangun untuk bersiap-siap kembali ke Jakarta. Sarapan dengan mie goreng instan yang direbus dalam teko listrik lumayan untuk mengganjal perut.

Jam 03.00 pagi kami check out dari hotel dan berjalan kaki menuju KL Sentral sekitar 5-7 menit.

Bus sudah tersedia dan akhirnya kami pun berangkat menuju Bandara LCCT. Tiba di bandara kami segera check in dan antri imigrasi yang ternyata sudah panjang.

Agak-agak membingungkan karena sepertinya dari loket yang satu kemudian harus menuju ke loket yang lain namun akhirnya kami sukses juga kembali ke Jakarta dan waktu di bandara cukup sehingga tidak harus deg-degan mengejar pesawat.

Bye-bye Malaysia bisa jadi kapan-kapan kami kesana lagi.

 




1 komentar:

Pelangsing Teh Herbal Daun Jati Cina mengatakan...

wahh asyiknya bisa backpacker sama keluarga hehe


wisata dieng - jogja : Paket Wisata Dieng

Posting Komentar