Sabtu, 26 Mei 2012

NORTH SUMATERA - AN UNFORGETTABLE MOMENT

Tanggal 06 Januari 2012
Jakarta sedang diguyur gerimis namun Saya dan teman saya pergi ke salah satu perusahaan ticketing didaerah Harmoni utk beli ticket pesawat dg tujuan Jakarta – Medan PP utk jadwal penerbangan tgl. 17 – 20 Mei 2012.

DAY  1 tanggal 17 Mei 2012, Jakarta - Medan – Parapat


Take off dari Bandara Soekarno Hatta yg seharusnya jam 06.45 wib mundur menjadi sekitar 07.30 wib mungkin krn cuti bersama yg dimulai dr hari Kamis jadi bandara ramai dan penerbangan jd padat.

Selamat datang di Polonia Medan

Tiba di Bandara Polonia (ga tau nih bandara dah internasional apa blm ya?soalna koq ga banget sih  bandara ini..ckckck) sekitar jam 09.40 wib langsung persiapan ke Danau Toba. Dijemput oleh tour guide dr rekanan Tribuana Tour (bisa hub ke Mas Hatta di +6282178113154) yaitu Pak Robin (as our tour guide) en Mas Ricky (as our driver).

Tebing Tinggi dan Pematang Siantar yang terkenal dengan daerah perkebunan kelapa sawit, coklat dan Karet.  Singgah sejenak di Toko Paten untuk belanja oleh-oleh berupa aneka cemilan khas kota Siantar yaitu cemilan yang terbuat dari kacang tumbuk, dll.


Setelah belanja oleh-oleh cemilan selanjutnya makan  siang di RM Beringin II yg spesialis burung gorengnya kemudian perjalanan dilanjutkan ke Parapat.

  



Sepanjang perjalanan menanjak dan berhawa sejuk dan kadang kala bertemu kera/monyet  dipinggir jalan karena jalan yg dilalui menuju Parapat berhutan lebat.

 


Terdapat makam-makam orang batak seperti makam dari orang2 tianghoa dg ukuran makam luas dan bangunannya kokoh (cenderung lbh bagus dr rumah klrg pemilik makam) dan kadang terletak di halaman rumah atau di area perkebunan.

   

Kebetulan diperjalanan kami melihat salah satu rumah sedang berduka cita dan uniknya meski berduka cita rumah tersebut ramai sekali seperti sdg merayakan sesuatu.

  


Namun perjalanan menuju Parapat-Samosir yang rencananya kendaraan diangkut dg feri tdk dpt dilakukan ternyata krn libur panjang feri menjadi penuh ditambah lagi dg adanya acara Extreme Indonesia yaitu motor cross di Samosir. Jadi penumpang feri yg menyebrang ke Samosir melonjak dg signifikan berikut dg kendaraan motor cross dan mobil pengangkutnya.

Jadi agar dapat mempercepat perjalanan, mobil kami tetap mengantri di pelabuhan sedangkan kami berempat berikut tour guide menyebrang dg kapal motor yg mmg dikelola oleh masyarakat Parapat atau Samosir dg ongkos 7 ribu rupiah per orang.  Penumpang KM banyak sekali orang asing dan KM ini mengantar tiap2 penumpang ke hotel-hotel yg mmg banyak tersebar dipinggir Danau Toba mirip seperti angkot air.

  

Tiba di Samosir  tepatnya di Hotel Toledo Inn 1 sudah malam dan kami langsung makan di restonya hotel.

 

Setelah kenyang kami langsung ke kamar hotel yg letaknya dipisah jalan umum dr resto tadi.

     

Yang lebih mengejutkan lagi tryta tepat dihalaman kamar kami sdg berlangsung pembukaan acara Extreme Indonesia yg dibuka oleh walikota/bupati samosir dg acara hiburan tradisional dan band lengkap..ampyuuuun berisiknya.

Setelah sholat dan istirahat kami keluar hotel dan berjalan2 di Pasar Tuk Tuk (bukan kendaraan khas Thailand ya..) yang terdapat toko2 yg menjual souvenir2 dan terdapat pula bbrp bar, bilyar, karaoke, dan penyewaan motor dan sepeda.. (di Sumut Motor disebut kereta, sepeda disebut kereta angin)

Pasar ini tutup s.d jam 21.00 wib, cm liat2 en belanja 2  gantungan kunci soalnya rencana belanja  gw adalah kuliner atau bolu, bika ambon en sirup. Setelah lelah lihat2 toko, berikutnya adalah kembali ke Hotel dan tidur.

DAY 2 tanggal 18 Mei 2012, SAMOSIR (DANAU TOBA) – BERASTAGI


Bangun pagi sblm mandi duduk di teras hotel dan melihat pemandangan Danau Toba di pagi hari dari depan kamar.

 

Jam 07.00 sarapan pagi..

  

dan foto2 sekitar hotel Toledo Inn 1, kemudian tour ke desa2/kampung2 di Pulau Samosir.

    

Diatas kapal feri kecil dlm perjalanan ke ke kampung-kampung di Pulau Samosir kami menyempatkan foto2 soalnyaayang dilewatkan background yg indah.

  

Kampung pertama adalah Kampung  Ambarita

  

Kampung Ambarita kita dapat melihat peninggalan kursi dan meja yang terbuat dari batu gunung yang pd jaman dahulu digunakan untuk musyawarah dan pengadilan raja Siallagan disini kami jg dijelaskan proses pengadilan s.d eksekusi.

              

Dikampung ini jg banyak toko2 penjual souvenir disarankan kl pagi2 tawar aja jangan ragu2 krn di Pasar TukTuk dekat Hotel beli 1 keychain shrga Rp 7.500,- disini gw dpt Rp 25.000,- utk 10 keychain bahkan pd saat kembali ke KM ada seorang ibu menawarkan kami RP 15.000,- utk 10 keychain..sptinya disini ada kepercayaan dikalangan penjual kl pagi2 itu yg penting ada yg beli jd seperti konsumen pertama itu adalah kunci pembuka rejeki mrk..mungkin ya..

 

abis belanja oleh2, siap2 melanjutkan perjalanan dg ferry yg sama dan ternyata diatas ferry ini ada pengamen juga loh..

  


Lanjut ke Kampung kedua yaitu Kampung Batak Toba Tomok

 

Tomok bisa juga diartikan Gemuk, bisa jadi krn kampung ini dahulunya makmur atau krn raja pertama disini mmg bertubuh gemuk.  Disini kami melihat peninggalan kuburan raja Batak yang bernama Sidabutar. Konon raja ini sakti dan berumur panjang setelah raja wafat digantikan oleh cucunya yg konon lebih sakti lagi. Di lokasi ini kita diharuskan menyelempangkan kain ulos dibahu kanan sebagai tanda penghormatan.

   


Di Kampung  Tomok ini dapat disaksikan Tarian Sigale Gale sayangnya waktu kami terbatas jd ga sempat tuk menyaksikannya. Disini jg banyak toko penjual souvenir2.

Dari tour kampung kami kembali menyebrang ke Parapat dan makan siang dirumah makan padang melayu. Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan ke Berastagi. Sepanjang perjalanan ke Berastagi kami  melewati sebuah replika ikan mas besar dan kami selalu melihat Danau Toba.  Berhenti beberapa kali utk foto.

 

Diantaranya adalah berfoto dg background Tanjung Unta yaitu tanjung yg apabila dilihat dari atas seperti Unta yg sdg tidur.

  

Beristirahat  sejenak di Simarunjung resto untuk melihat pemandangan yg indah dan mencoba pisang goreng dan bandrek jahe khas daerah ini.

   

Disini masih keliatan Danau Toba loh en sempet jg beli bakso...xixixi

 

Lumayan setelah cukup menghilangkan pegel2 en berfoto kami melanjutkan perjalanan dan tour guide memberitahu bahwa ujung pulau Samosir sudah terlihat..akhirnya kita2 ga mau melewatkan utk foto2 dg background ujungnya pulau Samosir yg luas itu.

  

Destinasi berikutnya adalah rumah panjang Batak Simalungun.

    

Singgah di Rumah Panjang dari Raja Batak Simalungun (Marga Purba) yang telah dijadikan museum. Diceritakan bahwa  raja 1-3 terkenal sakti sedangkan raja yg ke-12 memiliki 24 istri dimana ke-24 istri tsb tdk boleh keluar dr Rumah Panjang dan tidur bersama, sdgkan tempat tidur raja terpisah dan bersebelahan kamar dg ke-24 istrinya jika beliau ingin tidur dg salah satu istrinya beliau  tinggal menyuruh orang kepercayaannya (yg sdh dikebiri) yg ruang tidurnya tepat dibawah kamar raja.

pintu masuk rumah panjang
dapur
ruang makan & hiburan musik
diatas kepala a/ lumbung
silsilah raja Purba
tanduk kerbau dan lumbung
ruang tidur raja & dibawahnya  ruang tidur org kepercayaan raja
Ruang tidur 24 istri raja+dapur masing+selasar yg berfungsi sbg kmr mandi
peti mati raja yg selalu berada di ruang tidur istri2nya
inilah tempat tidur istri kesayangan raja
           
Puas melihat Rumah peninggalan Raja Simalungun perjalanan dilanjutkan ke Air terjun Sipiso Piso namun kami melewati makam orang Batak Karo yg termasuk mewah, tiba di lokasi Air terjun Sipiso-piso kita dpt melihat air terjun yg sangat tinggi yg aliran airnya keluar dari gua batu bukan dari sungai yg ada di atas tanah dan terus ke Danau Toba namun apabila menuju ke Kota Medan disinilah lokasi terakhir untuk melihat Danau Toba.

   

Perjalanan dilanjutkan ke Berastagi dengan jalan yg kurang begitu bagus, banyak sekali kubangan2 dan masuk kedaerah Batak Karo. Tiba di Berastagi sudah malam dan menuju RM Famili yang cukup ramai, pd saat yg bersamaan ada team motor cross yg sdg makan malam jg. 

   

Tiba di Hotel Horison kami diantar ke kamar dg mobil golf, kamarnya spti resort dan tdk perlu AC krn mmg udaranya cukup dingin.

    


DAY 3 tanggal 19 Mei 2012, BERASTAGI - MEDAN

Pagi-pagi setelah sarapan kami berfoto2 dl disekitar hotel Horison kemudian melanjutkan perjalanan ke kota Medan.

   

Namun di Berastagi ini kami menyempatkan belanja buah di Pasar Buah, sempat membeli buah jeruk dan Pepino (buah unik yg rasanya spti melon dan berkulit ungu) dan mampir ke sebuah mini market tuk membeli cemilan dlm perjalanan dan menemukan hal unik disini yaitu minyak goreng yg membeku krn udara dingin.

  

Setelah masuk kota Medan kami menuju Taman Alam Lumbini dimana terdapat Replika Pagoda Svedagon Myanmar.

  

Kemudian lanjut makan siang di SUNRISE Seafood Restaurant. Resto di Sumatera Utara ini tidak lepas dari Ikan Mas dan sayur kangkung.

  

Puas menikmati makan siang kami melanjutkan tour ke Graha Bunda Maria Annai Velangkani.


Gereja Katolik yang merupakan gereja dengan arsitek Indo-Mogul dengan bangunan yang dipenuhi ornamen, simbol dan lukisan yang penuh makna baik didalam maupun luar bangunan. Sekilas dari luar gereja ini tidak seperti gereja cenderung berbentuk pura Hindu. Menurut tour guide kami disini jg terdapat mata air yg tidak habis2 dan jg keluar dari patung Bunda Maria dan dipercaya berkhasiat.

     

Ada jg air mancur kecil dan mungkin terinspirasi dari air mancur diluar negeri anak2 sekolah bahkan ibu2 yg datang ke gereja ini melemparkan koin recehan ke dlm air mancur mini ini dan berharap permohonannya dpt dikabulkan.

 

Rencananya setelah dari sini perjalanan dilanjutkan ke Istana Maimun yang merupakan tempat tinggal Sultan Deli namun sayang disini sedang berlangsung penutupan acara Extreme Indonesia jd kami tidak masuk kedalamnya  bahkan ga sempat berfoto pdhl kami sudah didalam area Istana.

Akhirnya dg kecewa kami melanjutkan Mesjid Raya yang mana mesjid tertua di kota Medan. Mesjid Raya ini mirip dg Mesjid Baiturrahman di Banda Aceh (blm pernah kesana sih tp lht dr tv dan internet).  

    

Ternyata Hotel Madhani tempat kami menginap berada tepat di dpn Mesjid Raya ini tp kami ga langsung check in namun melanjutkan perjalanan utk belanja oleh2 bolu Meranti dan Pie durian di Durian House.

   

Ga sempet ke Bika Ambon Zulaikha akhirnya dilanjutkan ke Vihara Maitreya yang merupakan vihara terbesar di Asia Tenggara  dan melihat Taman Kolam Avalokitesvara.

  

Disini kami melihat koloni burung bangau putih yg cukup besar di danau yg berada diseberang samping vihara ini.

titik2 putih a/ burung bangau..dan jumlahnya lbh byk drpd yg difoto
Setelah berfoto ria kami melanjutkan makan malam di resto TABERU seafood Restaurant yg lokasinya mirip dg Kelapa Gading Jakarta.

   

Checkin ke Hotel Madhani setelah makan malam tidak langsung tidur tp menyempatkan jalan2 cuci mata di plaza samping hotel kl ga salah namanya YUKI Plaza (?), lokasi hotel ini cukup strategis dan ramai karena tepat di tengah kota Medan. Ternyata kami bertemu lg dg team motor cross sepertinya sepanjang perjalanan kami di Sumatera Utara ini selalu bertemu dg team motor cross ini deh.

        

DAY 4 tanggal 20 Mei 2012, Medan - Jakarta

Jadwal kami check out jam 13.00 wib sebelum jam itu acara bebas, krn blm sempat beli bika ambon Zulaikha maka kami berempat menyempatkan utk belanja bika ambon dan bertekad mencari durian Medan yg terkenal manis itu. Dg naik becak motor dg ongkos Rp 15.000,- kami sampai ke Toko Zulaikha tyrta jam 09.00 sdh penuh dan nyaris ga dpt bika ambon rasa original jadi kl mau kesini harus dr pagi. Ga tau kenapa disini ga boleh foto pak satpamnya galak banget deh. 

 

Ternyata ga jauh dari toko pertama ada jg toko bika ambon Zulaikha kedua.


Setelah mndptkn apa yg kami inginkan kemudian kami berencana balik ke hotel tp tukang becak motornya menawarkan ke kami seharga Rp 50.000,- ongkos dr Hotel-Toko Zulaikha-Durian Ucok-Hotel dan kami setuju.

 

Akhirnya meski durian ucok tidak buka namun kami berhasil menemukan penjual durian jg meski durian lg amat sangat jarang krn sedang tidak musim. Dg harga Rp. 60.000,- per buah kami berempat menghabiskan 2 buah durian Medan kita beli Durian di Durian Ucok Tanjung.

  

Akhirnya kesampaian jg makan durian medan di Kota Medan. Selanjutnya kami kembali ke hotel dan bersiap2 utk kembali ke Jakarta dg penerbangan jam 15.50 wib.

Kami dijemput jam 13.30 wib dan karena penerbangan masih agak lama dan lokasi Bandara Polonia hny 10-15 menit perjalanan kami menyempatkan makan bakso lembu (sapi disebut lembu) pak Amat yg jg menyediakan bakso goreng dan sate kerang.

  

Tiba di Bandara Polonia yg ramai en ga teratur..jujur kayanya ini bandara ga cocok disebut bandara tapi pasar soalna bener2 ga teratur ga jelas petugasnya dimana ya koq ga tertib banget.

Well, sampai ketemu lagi Medan dan kota-kota di Sumatera Utara lainnya.  Perjalanan yang sangat mengesankan meski belum semua wilayah di Sumatera Utara dapat kami datangi dan pastinya sangat indah.

Catatan :

  •  Pesen ticket dari jauh2 hari biar dpt promo terutama utk kota2 tujuan wisata yg mmg laris manis.
  • Cari2 info ttg tempat2 tujuan dan lokasi belanja (kl yg hobi belanja) kemudian cari travel (bagi yg memakai jasa travel) dan koordinasikan lokasi2 yg mau mjd wilayah tujuan wisata dan tempat makan yg halal (bagi yg muslim)
  • Budget utk pesawat PP Rp 1.147.000,-/ org ,  tour 4 orang utk 4D3N dg Tribuana travel Rp. 1.750.000 + Rp 50.000 (kl week end) per pax ditambah tips tour guide+driver Rp 20.000/pax 
  • Nonton tarian Sigale gale, jajan bandrek en pisang goreng, en jajanan lainnya, dan pengeluaran pribadi di hotel bayar masing2
  • Bawa sunblock, kacamata hitam, dan obat-obatan pribadi.