Minggu, 10 November 2013

LOMBOK Island, Nusa Tenggara Barat - One Of The Most Beautiful Island In Indonesia


Lombok Island..

One of the most beautiful island in the world..

PINK BEACH 2 (Sebui Beach) 06112013
 



Senggigi Beach 05112013
Wajar kl banyak yg menyebut Lombok adalah salah satu tempat favorit para pengantin baru utk berbulan madu..krn keindahannya ga bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Sepertinya sudah menjadi kebiasaan utk gw kl setiap th baru Islam ga berada di Jakarta, soalnya dah 3 th ini pas 1 Muharam selalu diluar Jakarta..en kali ini 1 Muharram 1435 H gw jalan ke Lombok (stlh 2 th sebelumnya di Cirebon en th lalu di Jepang).

Lombok sudah direncanakan sejak 3 bulan lalu padahal rencana awalnya mo ke Ho Chi Min City sayangnya karena kenaikan dolar yg signifikan akhirnya rencana ke HCM terpaksa dibatalkan dan tiket yg awalnya mo dipesan utk HCM terpaksa dialihkan utk perjalanan lokal aja yaitu ke Lombok.

Tapi bener deh ga nyesel..tiket berangkat dg Garuda en dpt promo, bersih2nya dg airport tax sekitar Rp 698.000,- en sbnrnya bs dpt tiket pulangnya jg, sayangnya tanggal yg msh promo ga bagus krn bertepatan dg acara yg mesti dihadirin oleh temen gw jd trpaksa mesen tiket selain dr Garuda en dptnya Lion Air diharga promo sekitar Rp 704.000,-

Day 1, Tanggal 05 November 2013

Sepertinya ayam jantan belum berkokok gw dah ada aja di Damri menuju Bandara Soekarno Hatta terminal 2..en stlh boarding en sholat subuh tepat jam 05.55 wib pesawat Garuda Indonesia menerbangkan kami ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

 

Penerbangan yang menyenangkan, pelayanannya ramah, fasilitas hiburan ada di tiap kursi en dpt sarapan pagi yg yummy banget..eh tyta seat ke Lombok dipenerbangan ini ga semuanya terisi..enak banget deh..


 

Sekitar 2 jam perjalanan udara akhirnya tiba juga kami di Bandara Praya Lombok, bandara yg masih terhitung baru beroperasi ini cukup bagus tapi sayangnya seperti bandara daerah di Indonesia lainnya setiap trolly sudah dikuasai oleh potter2..keluar bandara sudah byk sopir2 mobil sewaan yg menawarkan jasanya pd kami tp karena kami sudah pesan travel agent dari Jakarta jadi kami sudah dijemput oleh driver merangkap tour leader yaitu mas falah..

Menurut driver kami, bandara ini juga ada fasilitas Damri yang masih ada sampe jam 21.00 wita

 

Jemputan siap langsung tancap gas ke Desa Sade..yaitu desa suku asli di Lombok yaitu Suku Sasak.



Desa ini hanya terdiri dari 700 orang saja dan uniknya lantai dirumah penduduk di lapisi oleh kotoran sapi yang bertujuan untuk mengusir serangga dan menstabilkan suhu ruangan.



Bentuk lumbung Suku Sasak ini lah menjadi lambang atau simbol di gedung2 yang ada di lombok ini.



Dan di Kampung Sasak ini masih ada seorang ibu yang usianya lebih dari 100 tahun dan masih sehat.



Di Kampung ini juga dulu sholat hanya 3 waktu tapi sekarang mesjidnya  sudah menjalankan  5 waktu sholat.



Keliling kampung dan melihat kehidupan Suku Sasak menghabiskan waktu sekitar 1 jam selanjutnya kami menuju Pantai Tanjung Aan, ga terlalu lama akhirnya sampai juga kami ke Pantai Tanjung Aan, pantai yang terkenal akan keindahan alamnya dan bentuk pasirnya yang unik.

Akses jalan menuju ke Tanjung Aan lumayan juga en aspalnya kurang bagus selain itu pemandangannya sangat gersang..apa karena curah hujan belum sering ya..

 

Pasir di Pantai Tanjung Aan ini besar2 untuk ukuran pasir seperti biji lada dan memang mirip butiran lada.



Puas-puasin berphoto en menikmati suasana pantai di Tanjung Aan..soalnya indaaaah banget..

 




Rencana kami berikutnya yaitu melanjutkan menuju ke Pantai Mawun tapi sebelumnya kami makan siang dulu di restoran yang berada di dekat pantai..

Makanannya enak dan penyajiannya ala western..pertama2 dikeluarkan sup asparagus kemudian main course yang terdiri dari nasi, plecing kangkung (asli kangkungnya besar2 banget), ayam taliwang, en beberuk terong (gw suka banget yang ini) setelah itu dikeluarkan deh buah-buahan untuk desert.



Makan udah terus kami lanjut ke destinasi selanjutnya ke Pantai Mawun. Menurut orang2 yang sudah pernah ke Lombok Pantai Mawun ini sangat indah dan masih sedikit yang mengetahui lokasinya dan dikarenakan akses jalan kesana lumayan berat...eh tryta ga juga tuh aksesnya sudah di aspal.

Tapiiii segitu kita sampai ternyata pantai Mawun sudah ramai..hiks ga puas deh..indah sih tapi karena sudah banyak keluarga yang kesini koq rasanya masih inda Tanjung Aan ya... (apa cm perasaan gw aja ya?)



Dari Pantai Mawun kami diajak driver ke Desa Sukarare. Desa yang terkenal akan rajutan or tenunan khasnya..disini kami diperbolehkan untuk belajar menenun dan menggunakan mesin tenun sederhana. Ternyata menurut driver kami kl anak2 gadis di Lombok khususnya desa Sukarare tidak akan diperbolehkan menikah kecuali ybs sudah bisa menenun.



Disini juga dijual hasil karya penduduk desa dan kami sih ga terlalu banyak belanja.  Dari Sukarare kami lanjut untuk ke hotel kebetulan kami menginap di daerah Senggigi yaitu di Hotel Bukit Senggigi.

Hotelnya nyaman meski tidak pas dipinggir pantai tapi kami bisa melihat pantai dan sunset dari teras kamar kami.



Berhubung masih sore kami berencana jalan2 dan melihat sunset di Pantai Senggigi. Lumayan dapet suasana sunset meski agak tertutup awan.

 

Suasana Pantai Senggigi dipetang hari ternyata ramai juga sayangnya penjual jajanan khas sudah mulai berkurang, beruntung kami masih menemukan penjual sate khas Lombok yaitu Sate Bulayak yaitu makanan tradisional khas Nusa Tenggara Barat yang terbuat dari daging sapi yang dilumuri dengan bumbu khas Lombok dan disajikan dengan lontong. Bumbu tersebut terdiri dari kacang tanah sangrai tumbuk yang direbus bersama santan serta beberapa bumbu dapur lainnya. Rasa dari bumbu tersebut mirip seperti bumbu kari



Harganya satu tusuk ternyata cuma Rp 1.000 waduh kalo tau enak gw ga pesen cm 10 tusuk deh, gw juga ga pesen lontong karena inget belum makan malam. Selain Sate Bulayak temen gw sempet beli cm utk nyobain aja yaitu sate sagu dengan bumbu yang agak mirip dengan sate bulayak, rasanya enak juga koq..

Kembali ke hotel en ga lama kemudian kami di jemput untuk makan malam di resto ayam taliwang. Restonya bagus ada lesehan juga tapi kami ga makan yang dilesehan tapi yang di meja biasa aja.





Dari resto kami melanjutkan jalan2 disekitar senggigi yaitu belanja mutiara.  Menurut driver kami kalo di Lombok itu terkenal akan penghasil mutiara dan bagusnya kl beli mutiara itu ditempat yang resmi. Malam ini kami diajak belanja mutiara kelas A di toko GEM PEARLS, katanya sih toko penjual mutiara kelas A itu bisa diliat dr berapa lapis penjagaannya. Semakin bagus kualitas (ada kelas A, B, C en kaki lima) semakin banyak penjaganya alias satpamnya.

Memang ada harga ada kualitas..disini gw cm beli beberapa bros untuk oleh2 en dipakai sendiri..cm bros hehehehe maklum kl yg lain harganya "lumayan berat"..lagian gw jg bukan penggemar mutiara sih.. *ngeles :)

Sampai di hotel kami tidoooooor...persiapan untuk besok ke PINK BEACH

Day 2, Tanggal 06 November 2013

Sarapan pagi di hotel, lumayan sih standar hotel yang ada kolam renangnya..

 

Dijemput jam 08.00 wita en langsung cuuuuus ke PINK BEACH...wow huruf gede semua..??

Yup..memang target utama kami ke Lombok adalah ke pantai yang satu ini..pantai yaang terletak di Lombok Timur ini belum banyak yang mengetahuinya..rata2 orang taunya pink beach ada di dekat Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur tapi ga banyak orang tau kl Lombok pun memiliki pink beach juga en ga tanggung2 punya 3 sekaligus.

Perjalanan menuju pink beach ada dua cara yang pertama bisa lewat jalur laut dari Pantai Tanjung Luar en kedua bisa jalur darat dari Ampenan (ibukota Lombok lama) nah kami memilih yang kedua kl dari Senggigi sekitar 3-4 jam..wow lamanya..yup plus offroad loh..sepanjang jalan pohon2 yg kami liat masih meranggas dan kering tp kami juga melihat beberapa kelompok monyet dipinggir jalan..











Jalanannya ruaarrr biassaaa rusak..tergoncang2 dimobil dan karena hujan masih jarang turun disini menyebabkan jalan menuju ke pink beach sangat amat berdebu..tp justru lebih baik dibandingkan bila musim hujan..karena pasti ga bisa dilewati mobil sekelas avanza yang kami gunakan.



Akhirnya sampe juga kami ke PINK BEACH (Pantai Tangsi), ternyata di pantai ini belum ada fasilitas apa pun, hanya warung penjual minuman dan mie instan saja.




Toilet umum pun belum ada sehingga kalo mau buang air besar gw ga tau deh dimana soalnya kl buang air kecil en mandi aja kami menggunakan toilet penduduk yg disewakan. Toiletnya berupa bilik bambu tanpa pintu (cm pake kain aja yg kl ketiup angin kebuka..hiks ) dan airnya gw rasa sih bukan air payau tapi masih air laut soalnya rasanya masih asiiiiin..sewanya untuk buang air kecil Rp 3.000 tp kl utk mandi Rp 5.000

Sayangnya travel kami tidak mencamtumkan sewa perahu dipenawarannya jadi kami menyewa perahu lagi utk ke Pantai Pink Beach 2 (Pantai Sebui) dan pink beach 3 serta keliling2 seharga Rp 300.000 utk 1 perahu ternyata stlh hari itu gw browsing2 gw menemukan blog yg menyebutkan kl sewa perahu disana sktr 150-250 ribu...hwaaaaa..

 

Aseeeliiiiii pasirnya berwarna PINKKKK en halus pasirnya....kata pemilik perahu akan kelihatan lebih pink kl pagi en sore hari..memang sih pas siang itu ga terlalu keliatan pink ya jelas aja gw nyampe pas tengah hari..



Naik perahu untuk keliling pendaratan pertama di sebuah pulau kecil..unik sih dan lumayan untuk foto2..terus ke PINK BEACH 2 alias Pantai Sebui..ruaaarrrr biaasaaa indah...asliiiiii cantik banget pemandangannya, airnya bening banget kaya kristal, pasirnya berwarna pink en halus seperti tepung..

 



Sayang seperti biasanya di Indonesia ada aja sampah tapi ga banyak sih cuma 1 buah diaper anak balita...mungkin terlupa dibawa ya..kita berbaik sangka aja deh..Pantai ini sepi banget cm gw berlima..meski pas balik kami berpapasan dengan beberapa rombongan perahu..

Dari Pink Beach 2 alias Pantai Sebui lanjut ke Pink Beach 3..Pantai ini tidak terlalu pink..butiran pasirnya ga berbeda besarnya dg yg pertama tp warna pink nya lebih sedikit tapi untuk snorkeling disini tempatnya..sayangnya segitu gw nyebur tangga perahunya terlalu tinggi dan nyebabkan kaki gw kram dan gw ga mo lg nyebur lewat perahu soalnya takut ga bs naik ke perahu lagi...yaaaaah


PINK BEACH 3


Puas main air di Pink Beach 3 kami kembali ke Pantai Tangsi atau Pink Beach 1..disini kami main2 di pinggir pantai en mampir ke gua Jepang...
 





Ganti baju en berbilas di "toilet" seadanya cukup menyusahkan kami sih..setelah dirasa cukup bersih kami melanjutkan perjalanan balik ke Senggigi..dan bertemu rombongan pengantin yang ke sekian kalinya..




Perut kami sudah kukuruyuuk karena belum makan, akhirnya kami berhasil menemukan rumah makan yang menurut lidah aq sih ini resto yang paling enak semenjak sampe di Lombok ini namanya RM Asri lupa didaerah mana..alhamdulillah makanannya enak banget sambelnya bener2 pedes beda dari resto sebelumnya..dan hujan mengguyur setelah kami berhasil melewati jalan yg rusak..

 

Perjalanan dilanjutkan kembali dan sebelum tiba dihotel kami diajak menikmati jagung bakar dipinggir jalan ditanjakan menuju bukit Malimbu. Indahnya pantai Senggigi..sayangnya hujan mengguyur lagi jadi kami cepat2 menghabiskan jagung bakar kami.



Setiba di hotel kami segera tertidur karena esok hari kami berencana ke Gili Trawangan.

Day 3,  Tanggal 07 November 2013

Gili Trawangan...yeaaaay...

Kalo kata orang2 sih belom ke Lombok kl belom ke Gili Trawangan.

Perjalanan menuju ke Gili Trawangan melewati Bukit Malimbu..kenapa sih banyak orang menyebut2 harus berhenti di pinggir jalan Bukit Malimbu? dan ternyata Pemandangan laut dari Bukit Malimbu itu amat sangat indah.



Beberapa kali kami menemukan spot utk berfoto yang indah termasuk berfoto di salah satu bagunan hotel yang terbengkalai.

 

Setiba di dermaga penyebrangan kami menunggu speedboat kami menjemput dan sambil menunggu gw melihat ada serombongan ibu2 bersepeda yang ingi menyebrang dan hebatnya si ibu memanggul sendiri sepedanya di bahunya untuk menaikkan sepeda ke perahu.



Jika menyebrang menggunakan perahu akan mengahbiskan waktu 25-30 menit sedangkan jika menggunakan speedboat cm sekitar 10-15 menit aja.

 

Akhirnya speedboat kami datang juga dan kami langsung menyebrang ke Gili Trawangan. Perjalanan yang mendebarkan karena speedboat kami melaju dengan kecepatan yang tinggi sehingga kami cukup terguncang2 dan itu membuat muka kami pucat karena takut speedboat yang kami naiki terbalik..



Ternyata Gili Trawangan itu ramai banget dengan orang2 asing en turis lokal..belum lagi banyaknya sepeda dan  Cidomo (kendaraan berkuda khas Gili Trawangan) yang bersliweran di jalan.



Aroma kotoran kuda yang tertampung di Cidomo itu cukup mengganggu penciuman dan itu membuat gw eneg sih..untung pemandangan di Gili Trawangan itu indah dan ada juga tempat budidaya pengembangbiakan tukik alias anak penyu.

 

Air pantai di Gili Trawangan amat sangat bening dan jernih..sayangnya terumbu karang dipinggir pantai banyak yang sudah mati.

Snorkeling dipinggir pantai cukup menyenangkan sih masih bisa melihat ikan2 kecil yang berenang dipinggir pantai meski terumbu karangnya cuma berwarna putih..ehm lumayan lah..

Ternyata dari travel kami yang dimaksud sewa perahu itu adalah hanya sewa speedboat yaaaaaa...ga jadi deh ke Gili Meno dan Gili Air..padahal 3 Gili terkenal di Lombok tuh yaa Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air..



Jadinya abis snorkeling cm makan siang aja deh..

 

trus balik ke Pulau Lombok...sayang waktunya mepet en kita ga nginap di Gili Trawangan padahal banyak banget penginapan disini..



Setiba di Pulau Lombok lagi perjalanan kami kembali ke hotel tidak melewati jalan yang sama melainkan melewati Hutan Pusuk yaitu monkey forest..monyet disini berbeda dengan di Bali yg disini cukup jinak dan tidak jahil, mobil kami berhenti untuk mengambil gambar monyet2 disini ga berapa lama muncul satu demi satu turis yang mampir untuk bermain dengan para monyet..



Senang juga sih main2 disini, udaranya cukup nyaman karena diatas gunung dan pantai masih bisa terlihat dari sini.



Setelah dari Hutan Pusuk kami melanjutkan ke kota untuk mencari oleh-oleh..

Mampir di toko oleh2 pertama kami gagal menemukan Madu Liar dari Sumbawa yang terkenal itu jadinya cuma beli oleh2 snack yang berupa manisan dan dodol yang terbuat dari rumput laut dengan rasa aneka buah. Enak banget loh..sempet juga beli kopi bubuk khas Lombok dan gantungan kunci.

Toko oleh2 pertama










Kemudian mampir ke toko Gandrung (seperti Joger or Khrisna di Bali) en ternyata kaya gantungan kunci disini lebih murah dibanding toko oleh2 yang pertama.


 

Trus mampir ke toko mutiara yang menjual mutiara kelas B namun koq harganya ga terlalu jauh dg yg kelas A..




Masih penasaran untuk mendapatkan Madu Sumbawa merk Gunung Tambora akhirnya teman aq mencari info ke rekan bisnisnya dan sayangnya kami ga mendapat alamat lengkapnya cuma patokannya aja kalo dari arah makam (jika makam disebelah kanan jalan) ketemu lampu merah kami harus belok kanan, nah tokonya ga jauh dari lampu merah itu disebelah kiri..pintu tokonya hijau en yang penjualnya orang arab..ow ow..bingung ga tuh..xixixi

Tapi akhirnya kami berhasil menemukannya..langsung deh kami borong madu en minyak urut khas NTB nah disini juga dijual dendeng rusa en snack or dodol rumput laut seperti merk yg kami beli di toko oleh2 yang pertama. Harga madunya sih pas tergantung kelasnya tp ga ada salahnya mencoba ditawar..ga ada salahnya kan..xixixi



Madu berhasil didapat berikutnya makan malam..rencananya menu makan malamnya yaitu Sate Rembiga awalnya sih abis makan malam kami mo dibungkusin Sate Rembiga Ibu Sinaseh yang terkenal itu.

Selama kami di Lombok beberapa kali kami berpapasan dengan pasangan pengantin.



Saat ini terdapat dua warung sate milik Ibu Sinaseh. Keduanya terletak tidak begitu jauh, masih berada di Perempatan Rembiga. Masing-masing di Jalan Wahidin Sudirohusodo dan di Jalan Haji Oemar Sahid Cokroaminoto. Warung ini buka dari jam dua siang hingga jam sembilan malam. Warung sate ini begitu ramai dikunjungi oleh para pembeli.

Tiba juga di Rumah makan yang bagus dimana tempat makannya ada yg lesehan dan berupa meja dengan lokasi dikelilingi hamparan padi.  Musholanya unik seperti saung sayangnya tidak disediakan perlengkapan sholat wanita yang layak. Untuk makanannya sih cukup enak dan disediakan sate Rembiga...so akhirnya kami ga perlu antri lagi deh di Sate Rembiga Ibu Sinaseh.


Lelah banget hari ini so stlh makan malam kami pun kembali ke hotel utk beristirahat en packing karena esoknya kami harus kembali ke Jakarta dengan penerbangan jam 14.20 wita dg maskapai Lion air.

Day 4, Tanggal 08 November 2013

Bangun pagi badan kaya abis dikeroyok orang sekampung..xixixi

Barang yang kami bawa jadi beranak pinak belum lagi rencana hari ini mo mampir lagi ke toko yang jual kaos.

Ternyata baru ngeh kalo pagi kita menuju ke Mataram kita tuh bisa melihat Gunung Agung yang di Bali dari Lombok.



Sarapan pagi dengan menu yang sama slm 3 hari ini lumayan membuat badan kita berenergi lagi. Check out hotel kami langsung jalan en mampir ke Toko Mutiara kelas A yang kami datengin pertama kali soalnya temen aq masih kurang untuk oleh2 maklum cewe...xixixi


Belanja belanji sedikit di Toko Gems Pearl lanjut perjalanan ke Toko Baju Lombok Exotic yang beralamat di Komplek MGM Plaza  Jl. Chairil Anwar No. 6 Mataram Lombok. Disini dijual kaos-kaos seperti di Gandrung Lombok harganya juga ga terlalu berbeda dan cukup terjangkau.


Ehm nambah bawaan lagi ney..bongkar2 tas lagi deh. Setelah dirasa cukup maka perjalanan kami lanjutkan ke Pura Lingsar.

 

Pura Lingsar tidak hanya dipakai untuk beribadah oleh umat Hindu saja, tapi juga oleh para umat Muslim Wektu Telu (bukan sholat 5 waktu tetapi 3 waktu) yang tinggal di sekitarnya. Penggunaan bangunan pura untuk tempat peribadatan oleh 2 pemeluk agama yang berbeda tersebut mencerminkan adanya sikap toleransi antar umat beragama yang baik.





 
 
Sebab dipergunakan oleh 2 umat dari agama yang berbeda, maka di dalam kompleks Pura Lingsar ini juga terdapat 2 bangunan yang utama yang digunakan untuk tempat beribadah bagi masing-masing pemeluk agama Hindu serta Islam Wektu Telu. 

Bangunan pertama yaitu Pura Galuh yang digunakan sebagai tempat beribadah umat Hindu yang mana pada saat kami datang telah selesai prosesi untuk memulai pemugaran, sementara bangunan Kemalik dipakai oleh umat Muslim biasanya untuk beribadah dan prosesi khitanan.




Keunikan lainnya yaitu
berupa suatu kolam yang ada di kompleks pura itu. Kolam yang diberikan nama Telaga Ageng ini dibangun untuk menghormati Dewa Wisnu serta di dalamnya terdapat ikan-ikan yang hanya akan menampakkan diri apabila diberikan makan berupa telur ayam rebus. Seandainya anda mencoba untuk memancing ikan-ikan itu untuk keluar dengan umpan selain telur ayam rebus, maka usaha Anda akan sia-sia. 
Selain itu di Telaga Ageng banyak terdapat uang koin yang berserakan pada dasar kolam. Koin-koin itu dilemparkan oleh seluruh pengunjung yang datang, dikarenakan konon dipercaya akan bisa mempermudah kelancaran rizki seperti kolam2 air di daerah Eropa.



Disini banyak anak-anak kecil menawarkan dagangan berupa minyak dan lainnya. Kalau tidak tertarik sebaiknya menolak dari awal.

Sayangnya kami tidak bisa berlama-lama disini karena perjalanan akan kami lanjutkan ke Taman Narada 

Taman Narmada terletak di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat atau sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Taman yang luasnya sekitar 2 ha(hektar are) ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap purnama kelima tahun Caka(Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau.

Nama Narmada diambil dari Narmadanadi, anak Sungai Gangga yang sangat suci di India. Bagi umat Hindu, air merupakan suatu unsur suci yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Air yang memancar dari dalam tanah(mata air) diasosiasikan dengan tirta amerta(air keabadian) yang memancar dari Kensi Sweta Kamandalu. Dahulu kemungkinan nama Narmada digunakan untuk menamai nama mata air yang membentuk beberapa kolam dan sebuah sungai di tempat tersebut. Lama-kelamaan digunakan untuk menyebut pura dan keseluruhan kompleks Taman Narmada.

Taman Narmada yang sekarang ini adalah hasil pembangunan dan serangkaian perbaikan/pemugaran yang berlangsung dari waktu ke waktu. Sewaktu para petugas dari Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala bersama dengan para petugas Kantor Wilayah Depdikbud Nusa Tenggara Barat meneliti dan mengumpulkan data sebagai langkah awal pemugaran, mereka berpendapat bahwa pemugaran secara menyeluruh tidak mungkin dilakukan. Banyak bagian yang telah rusak terutama tebing-tebing kolam, taman, pagar maupun bangunan. Pada tahun 1980 sampai 1988 rekonstruksi Taman Narmada dapat diselesaikan.

Setelah direkonstruksi oleh pemerintah melalui Ditjen Kebudayaan, Direktorat Perlindungan dan pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Taman Narmada dijadikan sebagai kompleks bangunan cagar budaya dengan daftar induk inventarisasi peninggalan sejarah dan purbapakala pusat nomor 1839. Dengan demikian, sesuai dengan peraturan yang berlaku kelestarian Taman Narmada dilindungi oleh pemerintah.

Kompleks Taman Narmada Kompleks Taman Narmada yang ada di Lombok itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu gerbang utama, jabalkap, telaga kembar, gapura gelang/paduraksa, mukedes, telaga padmawangi, balai loji, balai terang, patandaan, bangunan sekepat, balai bancingah, Pura Kelasa dan Pura Lingsar. Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian dari Taman Narmada dari gerbang utama.

Gerbang utama yang berbentuk gapura bentar dan berada di sebelah utara. Setelah gerbang utama kita akan memasuki halaman jabalkap, yang di dalamnya terdapat telaga kembar. Di bagian selatan jabalkap terdapat sebuah gapura yang bernama Gapura Gelang atau Paduraksa yang menghubungkan antara halaman jabalkap dengan halaman mukedes. Pada halaman mukedes terdapat beberapa buah bangunan, antara lain Sanggah Pura, Balai Pamerajan dan Balai Loji(salah satu diantara bangunan kediaman raja). Di sebelah tenggara halaman mukedes terdapat gapura yang menuju ke halaman pasarean. Di halaman paseran ini terdapat juga Balai Loji, Telaga Padmawangi, Pawedayan, pawargan, Balai Terang. Balai Terang adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat istirahat/tidur raja, berbentuk panggung yang seluruhnya terbuat dari kayu. Bagian atas bangunan yang terbuka dipergunakan untuk menikmati pemandangan ke arah Meru pura di sebelah timurnya. Pintu dan jendela Balai Terang ini bermotif bulan tunggal dan tumbuh-tumbuhan.

Di sebelah timur halaman pasarean terdapat Pura Kelasa atau Pura Narmada. Bentuk arsitekturnya menyerupai punden berundak. Bagian yang paling suci terdapat di halaman tengah pada undak yang paling atas (pura di Bali umumnya halaman paling suci adalah yang paling belakang). Pura ini tergolong pura jagat atau pura umum bagi semua penganut Hindu Dharma dan merupakan salah satu di antara delapan pura tua di Pulau Lombok. Pura Narmada terletak di atas tebing berundak-undak, sedang di bawah lembah tebing terdapat kolam duyung dan telaga segara anak.

Sebelah selatan halaman pasarean terdapat halaman patandaan. Pada halaman patandaan ini terdapat dua bangunan sakapat yaitu sejenis wantilan atau panggung terbuka bertiang empat. Pada halaman inilah sering diselenggarakan berbagai pertunjukan. Sedangkan di sebelah selatan Patandaan terdapat halaman bancingah. Yang tertinggal di halaman ini sekarang hanyalah tembok keliling halaman dengan dua gapura bentar.

Unsur-unsur bangunan yang lain sebenarnya masih banyak, antara lain pancuran sembilan (siwak) yang letaknya di atas Segara Anak. Bentuk bangunannya dorogancet dengan dua bagian terpisah menyerupai bangunan tradisional di Jawa Tengah. Bangunan ini termasuk bangunan sakral baik bagi penganut Hindu Dharma maupun penganut Waktu Tilu.

Selain itu, ada pula Balai Petirtaan yang sumber mata airnya berasal dari Gunung Rinjani. Balai Petirtaan juga merupakan tempat pertemuan tiga sumber air, yakni Suranadi, Lingsar, dan Narmada. Karena mata airnya berasal dari Gunung Rinjai dan tempat pertemuan tiga sumber mata air lainnya, maka air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda.

 

Bangunan-bangunan lain di kompleks Taman Narmada dalam wujud pertamanan sudah sulit ditelusuri keasliannya. Menurut peta tahun 1899 taman di kompleks Taman Narmada diantaranya adalah: Taman Bidadari, Taman Anyar, Taman Paresak, dan Taman Kelasa. Taman Anyar dan Taman Kelasa saat ini telah menjadi perkampungan penduduk. Sedangkan Taman Paresak saat ini telah menjadi kebun buah-buahan dengan tanaman utamanya ialah buah manggis.

Sumber :  Wikipedia - Taman Narada



Nah setelah dari Taman Narada ini kami harus mengakhiri perjalanan kami di Pulau Lombok yang indah ini..tapi sebelum ke bandara kami mengisi perut dulu ke RM Cahaya yang spesial menjual Nasi Balap Puyungan khas Lombok dan ternyata lokasi resto ini terletak tepat diseberang pintu masuk ke Bandara Praya Lombok..wah pas banget deh biar ga terburu2 untuk boarding.



Enak banget nasi balap puyungan + ayam goreng nya..harus kesini deh kl ke Lombok jangan sampe tidak loh..


Segera bergegas karena jam sudah menunjukkan angka 13.00 wita akhirnya cuma berapa menit dg mengendarai mobil sampe juga deh kami di Bandara Praya Lombok dan time to say goodbye deh..hiks

Boarding dulu di counter eh sayup2 kedengeran panggilan no pesawat kami..wah surprise..surprise kira Lion bakal delay ternyata ON TIME..luar biasa..senangnya..hehehe

Segitu dulu ya pengalaman jalan2 kali ini..terima kasih sudah ngluangin waktu nya utk membaca blog aq ini ya..en semoga bermanfaat..

C U soon guyz..


Catatan :
  • Jangan lupa membawa sunblock, kacamata hitam, topi or selendang untuk menghalangi si UV
  • Hunting tiket dari jauh2 hari
  • Pastikan agent tournya berkualitas dan pastikan juga order yg kita mau ke agent tour
  • Bawa obat2an P3K sesuai kebutuhan dan keperluan terutama obat luka, salep pegal, obat sakit perut
  • Ada perbedaan waktu dg Jakarta jadi harus diperhatikan baik2 jangan sampe mepet waktu utk boarding
  • Kalau ke Pink Beach sebaiknya bawa bekal minum dan makanan yg cukup karena disana tidak ada swalayan en jangan lupa bawa tisue basah 
  • Photo-photo milik kami semua dan tidak ada yg difilter atau dimodifikasi hanya ada yang menggunakan panorama dan foto malam hny sebagian di resto-resto atau pada saat makan malam